Yen Menguat, Dampak Signifikan ke Laba Perusahaan Jepang: Prediksi dan Strategi Investasi Menurut Jefferies

Yen menguat tajam bulan lalu setelah Bank of Japan mulai menaikkan suku bunga, memicu pembalikan yen carry trade yang mendorong aliran modal ke pasar berisiko. Jefferies memprediksi perubahan signifikan pada yen, dengan posisi panjang pada yen diperkirakan mempengaruhi laba perusahaan di Jepang. Yen biasanya menguat 25% selama pembalikan carry trade, dengan target USDJPY di 140 yen, namun bisa turun ke 120 yen jika ekonomi AS melemah.

Setiap apresiasi yen 10% menyebabkan penurunan laba tahunan 5% dalam 1-2 tahun, dan bisa mencapai 20% saat krisis global, terutama sektor ekspor. Indeks Nikkei 225 dan TOPIX jatuh awal Agustus, mencerminkan penurunan laba 5% dengan USDJPY di 146 yen. Sektor domestik mungkin diuntungkan, sementara sektor ekspor paling terpengaruh.

Meski dampak negatif jangka pendek, Jefferies menyarankan investor overweight Jepang jika yen terus menguat. Pasar Jepang mungkin jatuh dalam mata uang lokal, namun menguat dalam dolar. Saham dengan risiko rendah dan kualitas tinggi, serta sektor real estate, makanan dan minuman, energi, dan layanan konsumen diperkirakan akan diuntungkan dari yen yang lebih kuat.