Volatilitas Yen Meningkat! Spekulasi Intervensi Pemerintah Jepang dan Dampaknya pada Mata Uang Asia

Pada hari Jumat, sebagian besar mata uang Asia turun sedikit karena para pedagang menjadi berhati-hati di tengah meningkatnya volatilitas yen Jepang, yang memicu spekulasi mengenai kemungkinan intervensi pemerintah di pasar. Kerugian mata uang regional diredam oleh stabilnya dolar AS di level terendah satu bulan setelah data inflasi indeks harga konsumen AS yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan optimisme atas penurunan suku bunga. Namun, sentimen terhadap mata uang Asia tertahan oleh volatilitas yen dan angka perdagangan yang beragam dari China.

Yen Jepang mengalami volatilitas tajam setelah pasangan USDJPY naik 0,2% menjadi sekitar 159,18 yen. Pasangan ini merosot lebih dari 2% pada hari Kamis setelah laporan CPI AS yang lemah, turun dari level tertinggi 38 tahun yang dicapai pada awal Juli. Penurunan tajam yen memicu spekulasi apakah pemerintah Jepang secara aktif mengintervensi pasar mata uang, meskipun para pejabat hanya memberikan sedikit isyarat mengenai hal ini setelah memberikan serangkaian peringatan dalam beberapa minggu terakhir mengenai taruhan agresif terhadap yen.

Data neraca Bank of Japan yang akan dirilis di bulan Juli diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kemungkinan intervensi pemerintah. Para trader juga berspekulasi apakah posisi short pada yen tertekan oleh penurunan tajam dalam dolar menyusul lemahnya pembacaan CPI untuk bulan Juni. Dolar AS stabil pada hari Jumat setelah jatuh ke level terendah satu bulan dalam perdagangan semalam, mendekati level terendah tersebut karena data inflasi yang lemah meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga.