Strategi Citi: Prediksi Kuat Penguatan Dolar AS Pasca Kemenangan Trump

Citi mendorong investor untuk secara taktis membeli dolar AS saat terjadi penurunan, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu. Bank tersebut memproyeksikan penguatan lebih lanjut untuk dolar, khususnya terhadap euro (EUR) dan mata uang Skandinavia (NOK dan SEK), mengingat kinerja buruk mereka belakangan ini. Meski ada ketidakpastian terkait hasil pemilihan di DPR, Citi menilai bahwa jika terjadi “red wave” atau kemenangan besar Partai Republik, hal ini dapat memperkuat dolar.

Strategi Citi fokus pada mata uang yang sensitif terhadap tarif, seperti yuan Tiongkok (CNH), dolar Taiwan (TWD), dan baht Thailand (THB), yang dianggap berisiko melemah lebih lanjut. Sementara itu, di antara mata uang G10, euro menjadi kandidat utama untuk dijual karena surplus perdagangan bilateralnya dengan AS. Mata uang Skandinavia, yang berkorelasi dengan euro, juga diperkirakan tertekan, terutama NOK yang dapat terpengaruh oleh pelemahan harga minyak, dan SEK yang sensitif terhadap siklus manufaktur global.

Citi memperkirakan bahwa kemenangan penuh Partai Republik dapat mendorong apresiasi USD hingga 5%. Untuk pasangan EUR/USD, bank melihat potensi penurunan lebih lanjut hingga 3,4% sebelum dampak kebijakan Trump sepenuhnya tercermin. Citi akan memantau level tren di sekitar 1.0790 untuk menjual euro, dengan dukungan taktis di kisaran 1.06-1.0630, dan potensi penurunan lebih jauh menuju 1.0350-1.0450.