Sterling Tertekan: Pound Inggris Mendekati Level Terendah 3 Bulan Akibat Inflasi Melambat dan Suku Bunga BoE

Pound Inggris melemah mendekati level terendah tiga bulan terhadap dolar AS, setelah data menunjukkan inflasi di Inggris mereda. Sterling turun 0,1% ke $1,2795, setelah sebelumnya mencapai titik terendah sejak awal Agustus. Hal ini terjadi setelah laporan menunjukkan pertumbuhan gaji pekerja di Inggris melambat pada kuartal ketiga, yang menguatkan keyakinan Bank of England (BoE) bahwa tekanan inflasi akan terus menurun.

BoE minggu lalu menurunkan suku bunga untuk kedua kalinya sejak 2020, namun memperingatkan bahwa anggaran pertama pemerintah baru Inggris mungkin mendorong inflasi dan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Meski inflasi masih menjadi tantangan, suku bunga Inggris turun lebih lambat dibandingkan dengan zona euro dan AS, membuat pound lebih stabil tahun ini. Namun, pound bisa rentan jika pasar memperkirakan pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh BoE.

Saat ini, pasar memperhitungkan hanya 15% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember. Analis ING, Francesco Pesole, mengatakan risiko masih cenderung pada penurunan nilai sterling jika terjadi pemotongan lebih lanjut, meskipun pasar tetap hati-hati menilai dampak inflasi. Sementara itu, indeks dolar mencapai level tertinggi enam bulan, didorong spekulasi bahwa kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump dapat mempengaruhi inflasi dan kebijakan suku bunga AS.