Dolar Australia mendapat jeda pada hari Selasa dari penurunan tajam baru-baru ini, mengikuti kenaikan dalam mata uang China, sementara mata uang Selandia Baru terlihat untuk mendapatkan dorongan lain dari kemungkinan kenaikan suku bunga jumbo yang belum pernah terjadi sebelumnya dari bank sentralnya.

Aussie – sering digunakan sebagai proksi likuid untuk mata uang China – naik tipis 0,2% menjadi $0,6620

AUDUSD , setelah mundur 1% semalam menjadi $0,6585, level terendah dalam lebih dari seminggu di tengah kekhawatiran tentang penyebaran pembatasan COVID di China karena infeksi melonjak.

Mata uang Antipodean tampaknya telah menemukan beberapa dukungan di atas 66 sen.

Yuan Cina lepas pantai

USDCNH menguat 0,3% setelah penjualan besar-besaran di hari sebelumnya.

Namun, itu panggilan akrab. Jajak pendapat Reuters menemukan 15 dari 23 ekonom memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Sisanya memilih kenaikan 50 basis poin.

“Kenaikan NZDUSD baru-baru ini dan kinerja relatif NZD yang relatif lebih baik dibandingkan AUD berisiko minggu ini jika RBNZ relatif mengecewakan terhadap ekspektasi pasar akan dovish untuk NZD,” kata analis di Barclays.

“AUDUSD kemungkinan akan tetap bergejolak dan dibatasi di sekitar 0,6800, mengikuti sentimen risiko
Aliran berita dari China juga dapat memberikan pengaruh pada AUD, terutama jika ada tanda-tanda baru pengetatan mobilitas saat kasus menyebar.”
Aussie mencapai level terendah 8 bulan terhadap kiwi pada hari Selasa di NZ$1,0800

Gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe akan memberikan pidato berjudul “Stabilitas Harga, Sisi Pasokan dan Kemakmuran” pada acara makan malam pada hari Selasa, dan pasar akan mencari tanda-tanda jeda kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan mendatang.

Previous Interest Rates Decision = 3.5%, jika aktual mengecewakan dan kurang dari previous, NZD akan turun drastis pada berita besok.