Prediksi Harga Minyak Dunia: Dampak Konflik Timur Tengah dan Penurunan Permintaan Global 2024

Harga minyak naik sedikit pada perdagangan Rabu pagi setelah mengalami penurunan tajam pada hari sebelumnya, dipicu oleh kekhawatiran permintaan yang melemah dan ketidakpastian terkait konflik di Timur Tengah. Brent naik 14 sen menjadi $74.39 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 19 sen menjadi $70.77. Penurunan lebih dari 4% pada Selasa terjadi setelah laporan bahwa Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak Iran, sehingga meredakan kekhawatiran gangguan pasokan.

Meski begitu, kekhawatiran tentang eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran masih ada. Amerika Serikat menyatakan tidak setuju dengan serangan udara Israel di Beirut. Menurut analis, pasar mungkin akan stabil dalam jangka pendek karena para pelaku pasar terus memantau perkembangan geopolitik. Selain itu, ketidakpastian mengenai kebijakan fiskal China juga menambah kebingungan tentang dampaknya terhadap permintaan minyak, meski ada laporan bahwa China mungkin akan mengumpulkan dana besar untuk merangsang ekonominya.

Di sisi permintaan minyak, baik OPEC maupun Badan Energi Internasional (IEA) telah menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2024, dengan China menjadi faktor utama penurunan tersebut. Sementara itu, pasar menunggu data inventaris minyak terbaru dari Amerika Serikat, dengan laporan dari American Petroleum Institute dan Energy Information Administration yang tertunda sehari karena libur federal. Analis memperkirakan stok minyak mentah AS naik sekitar 1,8 juta barel dalam minggu yang berakhir 11 Oktober.