Pound Sterling Anjlok: Prediksi Penurunan Nilai Terhadap Euro Akibat Kebijakan Dovish BoE

Pada hari Kamis, pound sterling mengalami penurunan tajam, turun lebih dari 1% terhadap dolar AS dan euro. Ini merupakan salah satu penurunan harian terbesar terhadap dolar sejak peristiwa Trussonomics dua tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh pandangan kebijakan moneter yang dovish dari Bank of England (BoE), di mana Gubernur Andrew Bailey mengindikasikan potensi pemotongan suku bunga yang lebih agresif, yang mendorong investor untuk menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap kebijakan moneter Inggris.

Meskipun BoE memberikan sinyal tersebut, reaksi pasar agak mengejutkan karena perubahan dalam ekspektasi suku bunga relatif kecil. Penurunan nilai pound juga terkait dengan valuasinya yang sebelumnya tinggi, di mana pound menjadi mata uang G10 berkinerja terbaik tahun ini. Analis mencatat bahwa posisi pound yang kuat membuatnya lebih rentan terhadap perubahan sentimen pasar, terutama mengingat adanya spekulasi yang berlebihan.

Ke depan, analis di Capital Daily memperkirakan penurunan nilai pound akan terus berlanjut, terutama terhadap euro. Mereka memprediksi bahwa BoE akan melakukan pemotongan suku bunga yang lebih dalam dari yang diantisipasi, dengan nilai tukar pound diperkirakan akan melemah dari 0,84/€ menjadi 0,88/€ pada akhir tahun depan, seiring tekanan spekulatif dan penyesuaian terhadap valuasi tinggi sebelumnya.