Pergerakan Dolar AS dan Pound Sterling: Dampak Data Ekonomi Lemah dan Kebijakan Suku Bunga

Dolar AS melemah pada perdagangan Eropa awal Jumat setelah data lemah memicu kekhawatiran akan perlambatan tajam di ekonomi terbesar dunia, yang berpotensi mendorong Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter secara agresif. Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0.2% menjadi 103.997, melanjutkan penurunan setelah jatuh 1.7% pada Juli, kinerja bulanan terlemah tahun ini.

Data semalam menunjukkan aktivitas manufaktur AS menyusut pada laju tercepat dalam delapan bulan di Juli, sementara indikator ketenagakerjaan jatuh tajam, meningkatkan potensi resesi AS. Ekonom memperkirakan ekonomi AS menciptakan 177,000 pekerjaan pada Juli, moderasi dari 206,000 di bulan sebelumnya, dengan tingkat pengangguran diharapkan tetap di 4.1%. Analis ING mengatakan mereka bearish terhadap dolar karena bukti dari survei menunjukkan risiko miring ke hasil payroll yang lebih lemah.

Di Eropa, GBP/USD turun 0.1% menjadi 1.2734 setelah mencapai titik terendah 1.2708 pertama kali sejak 3 Juli akibat keputusan Bank of England untuk memotong suku bunga. Gubernur BoE Andrew Bailey memimpin keputusan 5-4 untuk mengurangi suku bunga sebesar seperempat poin menjadi 5%, dengan implikasi pengurangan bertahap ke depan. EUR/USD naik 0.3% menjadi 1.0820 setelah mencapai titik terendah tiga minggu di 1.0777 semalam, meski sektor manufaktur zona euro tetap dalam wilayah kontraksi di Juli.