Penguatan Dolar AS Pasca Pemotongan Suku Bunga Fed: Dampak pada Poundsterling, Euro, dan Yen

Pada hari Kamis, dolar AS menguat sedikit setelah mencapai level terendah dalam lebih dari satu tahun, menyusul pengumuman Federal Reserve yang memangkas suku bunga secara signifikan. Indeks Dolar, yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,1% menjadi 100,410 setelah sebelumnya merosot. Fed memulai siklus pemotongan suku bunga dengan memangkasnya sebesar 50 basis poin menjadi kisaran 4,75% hingga 5%, dan Ketua Fed Jerome Powell menegaskan bahwa risiko inflasi tinggi dan kelemahan pasar tenaga kerja kini seimbang.

Di Eropa, poundsterling (GBP) juga mengalami peningkatan menjelang pertemuan Bank of England (BoE) yang diharapkan akan mempertahankan suku bunga di 5%. GBP/USD naik 0,3% menjadi 1,3253, mendekati level tertinggi sejak Maret 2022. Meskipun harga konsumen di Inggris menunjukkan kenaikan tahunan 2,2%, inflasi layanan masih tinggi pada 5,6%, yang menunjukkan bahwa BoE mungkin enggan untuk memperlonggar kebijakan moneter lebih lanjut dalam waktu dekat.

Sementara itu, euro (EUR) juga mengalami kenaikan 0,3% menjadi 1,1149, meskipun ketidakpastian masih ada mengenai langkah kebijakan moneter selanjutnya dari Bank Sentral Eropa (ECB). Inflasi di zona euro masih belum mencapai level yang diinginkan ECB, dan meskipun diperkirakan akan mendekati target 2% pada bulan ini, kemungkinan akan meningkat lagi menjelang akhir tahun. Di Jepang, dolar AS terhadap yen (USD/JPY) naik 0,3% menjadi 142,75 menjelang pertemuan Bank of Japan (BoJ) yang diharapkan akan mempertahankan suku bunga saat ini.