Minyak Turun Setelah Pemotongan Suku Bunga Fed: Kekhawatiran Ekonomi dan Permintaan China Melemah

Harga minyak turun di perdagangan Asia setelah data persediaan minyak AS yang bervariasi dan pemotongan suku bunga besar oleh Federal Reserve memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi. Harga minyak sempat pulih dari level terendah tiga tahun, namun kekhawatiran permintaan yang melemah, terutama dari China, menahan momentum kenaikan ini.

Penurunan suku bunga oleh Fed sebesar 50 basis poin menunjukkan kekhawatiran akan perlambatan pasar tenaga kerja, yang bisa menambah hambatan ekonomi di bulan-bulan mendatang. Meski suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong aktivitas ekonomi, langkah agresif Fed justru menimbulkan kekhawatiran akan pertumbuhan yang melambat, dengan Jerome Powell menyatakan bahwa era suku bunga ultra-rendah tidak akan kembali.

Sementara itu, data persediaan minyak AS menunjukkan penurunan 1,63 juta barel, lebih besar dari perkiraan. Namun, kenaikan persediaan bensin dan distilat menimbulkan kekhawatiran akan penurunan permintaan bahan bakar AS setelah musim panas berakhir.