Krisis Minyak: Harga Minyak Stabil di Tengah Ketidakpastian Pasokan dan Konflik Timur Tengah

Harga minyak sedikit berubah pada Rabu setelah penurunan tajam sehari sebelumnya yang mengakhiri kenaikan selama tiga hari. Kekhawatiran terus berlanjut terkait potensi kehilangan pasokan dari Timur Tengah dan Afrika Utara serta kekhawatiran akan permintaan bahan bakar global. Minyak mentah Brent turun 6 sen menjadi $79,49 per barel, sementara minyak mentah AS turun 4 sen menjadi $75,49.

Pada hari Selasa, harga minyak jatuh lebih dari 2%, menghentikan kenaikan tiga hari sebelumnya sebesar 7%, karena kekhawatiran atas rendahnya margin keuntungan kilang yang mempengaruhi ekspektasi permintaan bahan bakar. Sementara penurunan persediaan minyak dan bahan bakar AS mendukung harga, potensi hilangnya produksi minyak Libya dan perluasan konflik Israel-Gaza dengan kemungkinan keterlibatan Hezbollah tetap menjadi risiko terbesar bagi pasar minyak.

Di Libya, beberapa ladang minyak telah menghentikan produksi akibat sengketa antara faksi-faksi pemerintah terkait kontrol atas bank sentral dan pendapatan minyak, yang berisiko mengancam produksi sekitar 1,2 juta barel per hari. Di Timur Tengah, konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, dengan sedikit tanda-tanda terobosan gencatan senjata, sementara Israel dan Hezbollah saling menembakkan roket di perbatasan Lebanon.