Harga Minyak Naik: Inventori AS Turun, Pasar Waspadai Oversupply 2025

Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Kamis setelah data menunjukkan penurunan inventori minyak AS pekan lalu. Brent Oil Futures naik 0,7% menjadi $75,13 per barel, sementara Crude Oil WTI Futures naik 0,7% ke $71,75 per barel. Penurunan inventori minyak AS sebesar 1,4 juta barel, seperti dilaporkan API, menunjukkan peningkatan permintaan yang dapat mendukung harga minyak lebih tinggi. Data resmi dari EIA akan menjadi perhatian pasar.

Meskipun inventori menurun, produksi minyak AS tetap mendekati level tertinggi, dengan kebijakan baru di bawah pemerintahan Donald Trump yang diharapkan mendorong produksi domestik. Selain itu, pasar minyak diprediksi menghadapi potensi oversupply di 2025. International Energy Agency (IEA) memperkirakan pasokan tetap mencukupi meskipun permintaan diproyeksikan meningkat.

Permintaan minyak global bergantung pada pemulihan ekonomi China sebagai importir terbesar dunia. Presiden Xi Jinping menyatakan akan mendorong kebijakan proaktif untuk pertumbuhan ekonomi. Namun, trader tetap berhati-hati karena ketidakseimbangan antara kenaikan pasokan dan lambatnya pemulihan permintaan masih membayangi pasar.