Dolar AS Melemah: Spekulasi Pemotongan Suku Bunga Fed Kian Menguat, Yen dan Sterling Naik

Dolar AS melemah pada hari Rabu setelah jatuh terhadap mata uang utama lainnya, dipicu oleh data inflasi produsen AS yang rendah, memperkuat spekulasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini. Sementara itu, dolar Selandia Baru anjlok setelah Bank Sentral Selandia Baru secara mengejutkan memangkas suku bunga dan memberi sinyal adanya pemotongan lebih lanjut.

Yen Jepang menguat terhadap dolar, didukung oleh penurunan imbal hasil obligasi AS, sementara mata uang sensitif risiko seperti sterling dan dolar Australia tetap kuat setelah data inflasi AS yang melemah mendorong kenaikan pasar saham. Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, stabil di 102.61 setelah turun 0,49% semalam.

Para pedagang kini semakin yakin bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan September, dengan peluang untuk pemotongan sebesar 50 basis poin meningkat menjadi 53,5%. Analis dari Commonwealth Bank of Australia memperkirakan dolar akan cenderung stagnan menjelang rilis data CPI AS, tetapi mereka melihat potensi pelemahan lebih lanjut jika inflasi inti menunjukkan peningkatan yang sangat kecil.