Konflik Timur Tengah dan Rusia-Ukraina Pengaruhi Harga Minyak di Pasar Asia
Harga minyak tidak banyak berubah dalam perdagangan Asia pada hari Selasa karena reli yang mulai mereda, dengan pasar menunggu sinyal lebih lanjut tentang pasokan di tengah kondisi geopolitik yang memburuk di Rusia dan Timur Tengah.
Kekuatan dolar juga membuat harga tetap terkendali, karena para pedagang mulai secara perlahan mengabaikan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Dolar menguat menjadi tingkat tertinggi hampir tiga bulan pada hari Senin.
Kontrak berjangka minyak Brent yang berakhir pada April turun 0,1% menjadi $77,94 per barel, sementara kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,1% menjadi $72,81 per barel pada pukul 09.40 WIB.
Ketidakpastian di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina meningkatkan kekhawatiran pasokan Kedua kontrak minyak mengalami reli sekitar 1% pada hari Senin setelah beberapa serangan oleh pasukan AS terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman menunjukkan ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan di Timur Tengah.
AS juga memperingatkan kemungkinan serangan lebih lanjut terhadap kelompok Houthi, setelah kelompok tersebut mengancam untuk terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Aktivitas Houthi di Laut Merah menunjukkan potensi gangguan dalam pengiriman minyak ke Eropa dan Asia, yang pada gilirannya meningkatkan kekhawatiran akan pasokan global yang lebih ketat.
Perang Israel-Hamas, yang menjadi pusat ketidakstabilan baru-baru ini di Timur Tengah, juga tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan eskalasi, karena laporan terbaru tentang gencatan senjata tampaknya tidak berdasar.
Di Rusia, laporan media menyebutkan bahwa Ukraina telah melakukan serangan drone terhadap salah satu kilang minyak terbesar di negara tersebut, yang diperkirakan akan merugikan ekspor produk minyak dari negara tersebut.
Prospek pasokan yang lebih ketat dapat membantu mengimbangi kekhawatiran yang persisten terhadap perlambatan permintaan minyak tahun ini, terutama di tengah pemulihan ekonomi China yang lemah dan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Kekhawatiran atas permintaan yang lesu telah menyebabkan penurunan lebih dari 7% dalam harga minyak minggu lalu, yang sebagian besar menghapus keuntungan mereka untuk tahun 2024.
Produksi AS yang mencapai rekor tertinggi dan pemotongan produksi yang kurang memuaskan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga menimbulkan keraguan tentang seberapa ketat pasar minyak akan menjadi pada tahun 2024.
Meskipun demikian, tanda-tanda terbaru kekuatan ekonomi di AS menunjukkan bahwa permintaan setidaknya akan tetap stabil di konsumen bahan bakar terbesar di dunia.
Fokus minggu ini adalah pada sinyal lebih lanjut dari pejabat Federal Reserve, setelah Ketua Jerome Powell sebagian besar mengulangi sikapnya untuk menjaga suku bunga tetap stabil dalam jangka pendek. Data inflasi China untuk Januari juga menjadi sorotan, datang tepat sebelum dimulainya liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu.
USOIL – Technical Analysis
Harga minyak gagal mempertahankan rally yang dimulai pada pekan lalu hingga akhirnya terperosok dalam bearish trend pada lower timeframe yang cukup signifikan. Namun demikian, bila kita lihat dari perspektif lebih luas, harga minyak masih berada dalam koridor bullish, dengan tertopang dari uptrendline sejak pertengahan Desember, masih solid untuk membawa minyak bounce-back pada level demand 72 yang sekaligus juga sebagai inverse quasimodo pada horizon H4. Ada kemungkinan harga minyak akan kembali terapresiasi setelah breakout resistance H4 di sekitar 73.
OPINI ANALIS ZFX
Dalam konteks ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina, harga minyak yang stagnan di pasar Asia menunjukkan dampak dari kekhawatiran terhadap pasokan global. Konflik di Timur Tengah, khususnya serangan terhadap kelompok Houthi oleh pasukan AS, serta berita serangan drone terhadap kilang minyak di Rusia oleh Ukraina, menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan minyak. Meskipun masih ada kekhawatiran terhadap perlambatan permintaan global dan ketidakpastian ekonomi, prospek pasokan yang lebih ketat memberikan sedikit dukungan terhadap harga minyak. Faktor-faktor seperti kebijakan suku bunga Federal Reserve dan data inflasi China juga menjadi perhatian dalam menilai dinamika pasar minyak ke depan.
Baca juga: SpaceX Jual Bitcoin Senilai $373 Juta, BTC Anjlok 7% dalam Sehari
Promo Spesial dari ZFX Indonesia:
- Trading jadi Halal dengan Free Swap ZFX
- Diskusi dan Belajar Trading Gratis, Gabung Z Academy!
- Mulai Trading!
——
Peringatan Risiko: Konten di atas hanya untuk referensi dan tidak mewakili posisi ZFX. ZFX tidak menanggung segala bentuk kerugian yang disebabkan oleh operasi perdagangan apa pun yang dilakukan oleh artikel ini. Harap tegas dalam pemikiran Anda dan lakukan pengendalian risiko yang sesuai.
—————————————————————————————————————————
ZFX (Zeal Capital Market) is an FCA & FSA licensed online Forex & CFD broker providing more than 100 products for Forex, commodities, stock indices, and share CFDs. Open a trading account with min. USD 50 deposit and download our MT4 trading platform now!