Harga Minyak Cenderung Stabil Menjelang Pertemuan OPEC+
Harga minyak dunia tetap stabil pada awal perdagangan Asia hari Senin, di tengah antisipasi pasar terhadap pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, pada 2 Juni mendatang. Dalam pertemuan ini, para produsen minyak diharapkan akan membahas perpanjangan pemotongan produksi sukarela hingga akhir tahun.
Kontrak minyak Brent untuk pengiriman Juli naik sebesar 11 sen menjadi $82,23 per barel pada pukul 10.45 WIB. Sementara itu, kontrak yang lebih aktif untuk pengiriman Agustus, LCOc2, naik 13 sen menjadi $81,97 per barel. Di sisi lain, futures minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 13 sen menjadi $77,85 per barel.
Perdagangan pada hari Senin diperkirakan akan tetap tipis karena adanya hari libur umum di Amerika Serikat dan Inggris.
Pertemuan OPEC+ yang Ditunggu-tunggu
Pertemuan OPEC+ yang sebelumnya dijadwalkan pada 1 Juni, telah diundur satu hari menjadi 2 Juni dan akan diselenggarakan secara online. Dalam pertemuan tersebut, para anggota OPEC+ akan membahas apakah mereka akan memperpanjang pemotongan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari (bpd) hingga paruh kedua tahun ini. Tiga sumber dari negara-negara OPEC+ mengindikasikan bahwa perpanjangan ini kemungkinan besar akan disetujui.
Saat ini, OPEC+ telah mengimplementasikan pemotongan produksi sebesar 3,66 juta bpd yang akan berlaku hingga akhir tahun. Jika digabungkan dengan pemotongan produksi sukarela, total pemotongan produksi mencapai sekitar 6% dari permintaan minyak global.
Perkiraan Permintaan Minyak
OPEC memproyeksikan pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat sebesar 2,25 juta bpd pada tahun ini. Sebaliknya, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pertumbuhan permintaan yang lebih lambat sebesar 1,2 juta bpd.
Analis dari ANZ mencatat bahwa mereka akan memantau penggunaan bensin saat belahan bumi utara memasuki musim panas, yang secara tradisional merupakan musim liburan dengan aktivitas mengemudi yang tinggi. Mereka mencatat bahwa meskipun perjalanan liburan di AS diperkirakan akan mencapai puncaknya setelah pandemi COVID-19, peningkatan efisiensi bahan bakar dan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik (EV) dapat membuat permintaan minyak tetap lemah. Namun, hal ini dapat diimbangi oleh meningkatnya perjalanan udara.
Pengaruh Suku Bunga dan Inflasi
Pasar juga akan mengamati indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada 31 Mei untuk mendapatkan sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga. Indeks PCE merupakan ukuran inflasi yang disukai oleh Federal Reserve AS.
Harga Brent turun sekitar 2% pada pekan lalu, sementara WTI kehilangan hampir 3% setelah risalah pertemuan dari Federal Reserve menunjukkan beberapa pejabat bersedia untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan untuk mengendalikan inflasi yang persisten.
Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk periode yang lebih lama telah memperkuat nilai dolar AS, membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Penguatan dolar AS ini menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi pergerakan harga minyak di pasar internasional.
USOIL – Technical Analysis
Harga minyak masih relatif stabil sejak beberapa jam terakhir setelah membukukan lower low yang breakout dari area support dan retrace naik menuju area Fibonacci 61.8%. Di hari libur Memorial Day Amerika Serikat dan juga hari libur Inggris, kemungkinan pasar minyak akan cenderung stagnan selama beberapa sesi kedepan. Walau demikian dengan membaca dari struktur yang terbentuk, harga minyak masih berada dalam bearish trend dan berpotensi untuk melanjutkan penurunan menuju area support lagi setelah menyentuh level 78.6% fibonacci. USOIL sendiri masih akan terus bearish selama berada di bawah level swing lower high $78.6.
OPINI ANALIS ZFX
Keputusan OPEC+ untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak hingga akhir tahun menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga stabilitas pasar minyak global di tengah ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut. Meskipun ada tanda-tanda peningkatan permintaan akibat pulihnya aktivitas ekonomi pasca-COVID, faktor-faktor seperti efisiensi bahan bakar yang meningkat dan adopsi kendaraan listrik yang terus berkembang dapat menekan permintaan minyak tradisional. Langkah ini juga menunjukkan kehati-hatian OPEC+ dalam mengantisipasi potensi dampak dari kebijakan suku bunga yang lebih tinggi dan inflasi yang persisten, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya mengurangi konsumsi energi. Oleh karena itu, strategi pemotongan produksi ini tampaknya menjadi langkah yang bijaksana untuk menyeimbangkan pasar dan mendukung harga minyak pada level yang menguntungkan bagi para produsen, sambil tetap mempertimbangkan dinamika permintaan global yang berubah.
Baca juga: SpaceX Jual Bitcoin Senilai $373 Juta, BTC Anjlok 7% dalam Sehari
Promo Spesial dari ZFX Indonesia:
- Trading jadi Halal dengan Free Swap ZFX
- Diskusi dan Belajar Trading Gratis, Gabung Z Academy!
- Mulai Trading!
——
Peringatan Risiko: Konten di atas hanya untuk referensi dan tidak mewakili posisi ZFX. ZFX tidak menanggung segala bentuk kerugian yang disebabkan oleh operasi perdagangan apa pun yang dilakukan oleh artikel ini. Harap tegas dalam pemikiran Anda dan lakukan pengendalian risiko yang sesuai.
—————————————————————————————————————————
ZFX (Zeal Capital Market) is an FCA & FSA licensed online Forex & CFD broker providing more than 100 products for Forex, commodities, stock indices, and share CFDs. Open a trading account with min. USD 50 deposit and download our MT4 trading platform now!