Berita Pasar
Dolar AS Menguat Seiring Kebijakan Fed yang Belum Jelas - ZFX

Dolar AS Menguat Seiring Kebijakan Fed yang Belum Jelas

20-09-2021 03:57

ZFX Indonesia – Dolar AS memulai minggu ini dengan kuat pada hari Senin dimana investor berhati-hati menjelang beberapa pertemuan bank sentral yang dipimpin oleh Federal Reserve.

Dalam perdagangan yang cenderung lesu, imbas liburan di Jepang dan China, euro menahan kerugian dari minggu terlemahnya dalam sebulan, tergelincir sedikit untuk menyentuh level terendah dalam empat minggu di $1,1721.

Poundsterling dan dolar Australia dan Selandia Baru juga tertekan menuju ‘palung’ baru. Kiwi pada $0,7024, dan sterling pada $1,3722, mencapai posisi terendah tiga minggu seperti halnya Aussie yang turun 0,1% menjadi $0,7253. Indeks dolar AS naik sangat sedikit ke level tertinggi bulan 93,263. Yen bertahan di 110,01 per dolar.

“Dolar AS mengalami sedikit rebound,” kata analis Westpac Imre Speizer. Ekspektasi pengurangan pembelian aset dalam waktu dekat dari Fed dan sikap prudensi karena pasar ekuitas mulai goyah mampu membuat Dolar AS sedikit terangkat. “Semua orang memantau The Fed, menunggu sinyal penurunan.”

Di antara bank sentral utama lainnya, Bank of England diperkirakan akan membiarkan pengaturan kebijakan tidak berubah, tetapi para pedagang melihat potensi kenaikan dalam mata uang jika bank mengadopsi nada hawkish atau lebih banyak anggota menyerukan pengurangan pembelian aset.

Tidak ada ekspektasi perubahan kebijakan di Bank of Japan yang sangat dovish pada hari Rabu, sementara Norges Bank Norwegia diharapkan menjadi bank sentral G10 pertama yang menaikkan suku bunga.

Crown Norwegia telah tergelincir dengan harga minyak dan dolar yang meningkat pada hari Jumat dan terakhir berada di level terendah satu setengah minggu di 8,7154 per dolar.

Dolar Kanada yang sensitif terhadap minyak juga melemah menjelang pemilihan pada hari Senin di mana jajak pendapat menunjukkan keuntungan bagi sang petahana, Perdana Menteri Justin Trudeau.

Di China, pasar saham dan mata uang dalam negeri ditutup pada hari Senin karena pasar sedang libur, tetapi yuan berada di bawah tekanan di luar negeri karena krisis utang yang melanda Evergrande menambah ketidakpastian atas perlambatan ekonomi China. Yuan turun sekitar 0,1% menjadi 6,4770 per dolar. Evergrande memiliki pembayaran bunga obligasi sebesar $83,5 juta yang jatuh tempo pada hari Kamis.

Baca juga: Gejolak Dolar Pasca Data Inflasi, Investor Menanti Kebijakan Fed