Apa itu Mata Uang Cadangan?

Mata uang cadangan mengacu pada cadangan devisa yang dipegang oleh bank sentral atau lembaga keuangan suatu negara. Dengan rasio tertentu, mata uang asing merupakan bagian penting dari cadangan devisa suatu negara. Cadangan devisa digunakan dalam trading dan investasi internasional serta pembayaran kembali hutang luar negeri yang dimiliki oleh pemerintah. Pada penerbitan mata uang lokal, cadangan devisa juga berfungsi sebagai dasar tingkat kepercayaan mata uang. Cadangan devisa yang lebih tinggi atau lebih rendah mempengaruhi stabilitas nilai tukar mata uang lokal.

Dari paruh ke-19 hingga paruh pertama abad ke-20, Pound Inggris (GBP) adalah mata uang cadangan utama di sebagian besar negara di dunia, hanya akan digantikan oleh Dolar (USD) pada paruh kedua abad ke-20. Harga komoditas utama biasanya ditetapkan menurut mata uang cadangan. Oleh karena itu, mata uang cadangan memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian global.

Menurut informasi yang diungkapkan oleh IMF, USD masih memegang porsi cadangan devisa terbesar, yaitu 6,794 triliun USD atau 61,9% pada Q1 tahun 2020 di antara cadangan devisa di seluruh dunia. Diikuti oleh Euro (EUR) 20%, dan Yen Jepang (JPY) 5,6%, GBP 4,4% dan Renminbi (CNY) 1,9%.

Mengapa USD adalah mata uang cadangan terpenting dunia?

Sebagai buntut dari Konferensi Bretton Woods 1944, USD dipatok menjadi emas. Mengikuti standar emas, Sistem Standar Dolar didirikan. Sejak itu, negara-negara besar di dunia menetapkan USD sebagai mata uang cadangan utama. Dalam beberapa dekade pembangunan, aktivitas trading dan komoditas global — terutama produk minyak — dihargai dalam USD. Itulah mengapa semua negara menggunakan USD sebagai basis cadangan mereka untuk menerbitkan mata uang lokal.

USD menghadapi depresiasi yang luar biasa setelah tahun 1970-an dan tidak dipatok dengan standar emas dan sebagian besar negara di dunia mengadopsi sistem nilai tukar mengambang, namun demikian, perubahan tersebut tidak terlepas dari struktur dan model ekonomi berbasis USD.

Sebagai ekonomi terbesar di dunia, AS sangat berpengaruh di berbagai bidang, seperti politik global, teknologi, diplomasi, dan militer. Itulah mengapa USD masih menjadi mata uang terpenting, yang berpengaruh di seluruh dunia termasuk seperti inflasi global dan tren harga aset.

Ketika lingkungan secara keseluruhan sangat tidak pasti, USD biasanya dianggap sebagai satu-satunya mata uang safe-haven. Itulah mengapa pemerintah serta semua investor individu di seluruh dunia sangat memperhatikan kondisi ekonomi di AS dan mempelajari detail kebijakan moneter yang ditentukan oleh Federal Reserve AS (FED).