Spot Trading vs Futures Trading, lebih baik yang mana?
Spot Trading
Spot trading atau perdagangan spot mengacu pada transaksi yang terjadi di pasar spot, di mana pembeli dan penjual harus mengirimkan barang segera atau dalam beberapa hari setelah kesepakatan terjadi.
Di pasar keuangan yang matang, sebagian besar transaksi spot umumnya menerapkan apa yang disebut penyelesaian “T + 2”. Misalnya, perdagangan saham sebagian besar diselesaikan dalam dua hari setelah transaksi. Namun demikian, perdagangan spot idak perlu harus berlangsung dalam waktu dan tempat tertentu, dan transaksi yang terjadi di pasar off-exchange disebut juga OTC (Over-the-Counter). Transaksi OTC adalah transaksi di mana pembeli dan penjual bernegosiasi tanpa melalui bursa atau perantara lainnya. Transaksi OTC tidak perlu diproses melalui lantai bursa sentral seperti di pasar saham. Contoh yang sangat bagus untuk OTC adalah pasar emas Spot.
Sederhananya, perdagangan spot adalah cara perdagangan yang paling tradisional dan langsung, seperti yang terjadi di pasar atau souk.
Futures Trading
Futures trading atau pasar berjangka adalah mitra dari perdagangan spot, dan berjangka serta dikembangkan atas dasar perdagangan spot. Yang disebut pasar berjangka adalah pembeli dan penjual bersepakat untuk membeli dan menjual aset atau komoditas tertentu dengan kuantitas dan kualitas tertentu pada waktu dan tempat tertentu di masa mendatang sesuai dengan syarat kontrak dan harga transaksi.
Sebagian besar pemain awal di pasar berjangka adalah produsen, grosir dan pengecer komoditas tertentu. Perdagangan beras berasal dari pasar beras Jepang pada abad ke-16 dan sejak itu menyebar ke seluruh dunia. Karena pasokan komoditas yang tidak terkendali (termasuk buatan manusia, alam, lingkungan ekonomi, dll.), harga komoditas rentan terhadap fluktuasi. Pembeli dan penjual beberapa komoditas ingin mengunci harga masa depan sebagai lindung nilai terhadap fluktuasi masa depan, yang merupakan tujuan awal pasar berjangka.
Pasar berjangka tidak hanya memfasilitasi bisnis semua pihak yang terlibat, tetapi juga secara efektif menyeimbangkan penawaran dan permintaan yang tidak stabil di pasar. Hal itu dilakukan untuk mencegah kerugian yang tidak perlu bagi pembeli atau penjual yang disebabkan oleh harga yang tidak stabil.
Contoh
Lindung nilai/arbitrase dapat dilakukan antara pasar spot dan futures. Pedagang A, misalnya, memegang sejumlah besar euro dan diperkirakan tidak perlu menggunakannya selama setahun. Jika kurs spot EUR / USD adalah 1,3 dan harga futures 1,28 setelah 12 bulan, pedagang A dapat memilih untuk menjual di pasar spot dan membeli euro setelah 12 bulan pada 1,28 untuk melakukan arbitrase ke depan. Contoh lain misalnya, pedagang B memegang jagung dalam jumlah besar karena hasil panen. Karena hasil panen tidak bisa disimpan dalam waktu lama, dia bisa menjualnya di pasar spot. Namun, untuk memastikan pasokan di masa depan, ia juga dapat membeli jagung untuk dikirim beberapa bulan ke depan di pasar berjangka.
Karena harga spot dan harga futures milik dua pasar yang berbeda, maka pada intinya harga spot dan futures juga memiliki perbedaan tertentu.
——
Peringatan Risiko: Konten di atas hanya untuk referensi dan tidak mewakili posisi ZFX. ZFX tidak menanggung segala bentuk kerugian yang disebabkan oleh operasi perdagangan yang dilakukan oleh artikel ini. Harap tegas dalam pemikiran Anda dan lakukan pengendalian risiko yang sesuai.